Hari ini hampir seharian waktuku habis berada di rumah
sakit, ( aku melupakan ketakutan dan sakit kelapa saat berada di rumah sakit )
menemani keluarga sahabatku yang sedang berduka, sambil ikut membantu yang saya bisa lakukan.
Duduk berada di dalam lingkaran keluarga dan memandangi satu persatu ekpresi wajah mereka.. Sang suami dalam keletihannya mencoba tegar, berusaha menerima keadaan, sambil berkali kali mengusap muka dan menghela napas panjang untuk melepas kepenatannya. Lalu beralih pada sang ayah, tampak sangat pasrah dan terlihat tak henti-hentinya mengucapkan doa untuk keselamatan putri kesayangannya, sementara sang kakak sibuk dengan handphone menghubungi semua relasi untuk mencari donor darah.
Aku hanya bisa melihat bundanya melalui pantulan layar handphone-ku,
karena aku duduk disamping beliau sambil menggenggam tangannya. Lusuh, lelah, sedih, khawatir dan pasrah
tergambar di raut mukanya. ogh Tuhan, tolong kuatkan mereka.
Hidup, siapa yang akan mengetahui kejadian berikutnya..
semalam kita masih berbicara dan bercanda melalui whatsapp grup, tapi dalam
hitungan jam, pagi ini kita semua menundukkan kepala sambil sesekali menyeka air mata, tidak ada satupun senyuman
tergambar di wajah kami.
Pagi tadi dalam grup kantor di kabarkan sahabat saya masuk rumah sakit, karena ada masalah dengan bayi dalam kandungannya dan mengalami pendarahan.
Segala cara sudah dilakukan oleh dokter untuk menyelamatkan bayi dalam kandungannya, tetapi kita sebagai manusia hanya bisa berusaha, Tuhanlah yang menentukan segalanya.
Dengan iklas, kami semua menerima kenyataan bahwa Tuhan mempunyai
jalan cerita tersendiri untuk sahabat saya, yang kita tidak bisa mengerti.
Malam itu sayapun pulang dengan perasaan yang tak dapat saya gambarkan.
HIDUP, siapa yang akan
mengetahui kejadian berikutnya..
Ps:
maaf C Mar + Kak Irai, saya baru upload sekarang..
bikinnya sih pas tanggal 4 Juli 2020 itu, tapi saya baru 'kuat' sekarang untuk upload-nya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar